Makrufi.com – Tahukah kamu tentang pengertian literasi keuangan? Jika belum, kamu dapat mengetahuinya di bawah ini. Sebab dalam kehidupannya, setiap masyarakat sudah pasti akan terlibat dengan anggaran dan keuangan.
Literasi keuangan adalah sesuatu yang di perlukan oleh setiap orang agar mampu untuk menerapkan skala prioritas dalam mengelola keuangannya.
Karena dengan literasi keuangan yang baik, pebisnis akan mampu mengelola kondisi keuangan bisnisnya dengan baik dan juga benar.
Saat ini, para pelaku bisnis kebanyakan melibatkan hutang perusahaan yang di dapatkan dari layanan jasa keuangan.
Pada tahun 2013 lalu, otoritas jasa keuangan atau OJK melakukan edukasi agar dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terkait dengan daya keuangannya.
Berdasarkan dari data survey yang di keluarkan oleh OJK, didapatkan hasil bahwa 21,84% masyarakat termasuk bagian well literate, 75,69% termasuk sufficient literate, dan 2,06% tergolong less literate dan 0,14% masuk ke dalam bagian non literate.
Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan masyarakat Indonesia cukup untuk bisa menggunakan fitur, resiko, hak dan berbagai kewajiban yang terhubung produk jasa keuangan.
Apa Itu Literasi Keuangan?
Literasi keuangan atau dapat juga di sebut dengan financial literacy merupakan pengertahuan dan juga keterampilan yang bisa memberikan keyakinan terkait lembaga keuangan dan berbagai produk di dalamnya dalam parameter ukuran indeks.
Literasi kuangan sangat penting bagi seseorang dalam membuat keputusan, teutama yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari.
Literasi keuangan tidak hanya bermanfaat bagi individu, namun juga bermanfaat untuk berkelanjutan sistem ekonomi suatu negara.
Pengertian Literasi Keuangan Menurut Para Ahli
Berikut pengertian literasi keuangan menurut para ahli, yaitu:
Strategi Literasi Keuangan Nasional Indonesia (2013: 80)
Literasi keuangan adalah serangkaian proses atau kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan, kepercayaan diri (skill) dan keterampilan konsumen dan masyarakat luas sehingga mereka mampu mengelola keuangannya dengan lebih baik.
Mitchell
Selanjutnya menurut Mitchell, literasi keuangan adalah kelebihan seseorang untuk memproses informasi bidang ekonomi yang di dapat dan membuat keputusan untuk perencanaan keuangan, akumulasi keuangan, pensiun, dan juga utang.
Menurut Hudson, Kaly dan juga Vush (2008)
Literasi keuangan merupakan kemampuan untuk membaca kondisi keuangan dan konsep keuangan dan untuk mengubah pengetahuan itu secara tepat menjadi perilaku.
Alasan Dibutuhkannya Literasi Keuangan Adalah
Literasi keuangan diperlukan untuk mendukung berbagai operasi ekonomi. Oleh karena itu, semakin besar jumlah masyarakat yang mengetahui produk jasa keuangan.
Maka semakin besar pula jumlah transaksi keuangan yang ada, yang pada akhirnya akan meningkatkan aktivitas perekonomian.
Selain itu, literasi keuangan memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian.
Hal ini disebabkan meningkatnya jumlah masyarakat yang sadar akan produk dan jasa keuangan yang disertai dengan peningkatan penggunaan produk dan jasa keuangan, sehingga memungkinkan perekonomian bergerak lebih cepat.
Menurut salah satu artikel yang pernah ditulis oleh Udonquak tahun 2010, tingkat literasi keuangan yang tinggi diperlukan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi karena tingkat penggunaan produk dan layanan keuangan yang tinggi akan mendorong permintaan produk dan layanan keuangan secara berkelanjutan.
Menurut hasil studi tahun 2013 yang dilakukan oleh Mukalengen, literasi keuangan merupakan salah satu penentu terpenting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Temuan ini melaporkan peningkatan pendapatan yang hampir sama.
Artinya, masyarakat membutuhkan tingkat literasi keuangan yang tinggi agar dapat mengelola keuangannya dengan lebih baik dan meningkatkan pendapatannya sehingga tidak mudah dibelanjakan untuk berbagai barang konsumtif, melainkan untuk investasi yang produktif.
Sementara itu, dari hasil analisis data sekunder terlihat bahwa proporsi masyarakat Indonesia yang memanfaatkan produk dan jasa keuangan masih rendah.
Menurut laporan, hanya 46 dari setiap 100 orang Indonesia yang memiliki rekening bank. Sedangkan untuk pemilik polis asuransi jiwa, hanya 15 orang per produk yang memenuhi syarat.
Sementara itu, persentase penduduk Indonesia yang menggunakan jasa perusahaan pembiayaan atau multifinance masih tergolong kecil yau=itu 7 dari setiap 100 orang.
Sedangkan untuk peserta dana pensiun, hanya satu dari seratus penduduk yang berpartisipasi.
Bahkan lebih sedikit orang yang menjadi investor di pasar modal yakni hanya 0,15 orang yang tercatat sebagai investor di pasar modal.
Dari data di atas, kamu dapat menyimpulkan bahwa semua orang Indonesia masih memiliki tingkat literasi yang memadai atau tinggi.
Pertumbuhan per kapita negara ini harus dibarengi dengan literasi keuangan yang substansial.
Peningkatan pendapatan per kapita harus diimbangi dengan penyediaan pendidikan yang memadai agar tingkat literasi industri jasa keuangan masyarakat Indonesia juga meningkat.
Manfaat Literasi Keuangan
Dalam literasi keuangan, memiliki manfaat jangka panjang untuk setiap individu.
Tercatat ada dua manafaat jangka panjang yang bisa di dapatkan, yaitu meningkatkan literasi yang di miliki sebelumnya atau less literate menjadi well literate, serta meningkatkan jumlah penggunaan produk atau layanan jasa keuangan.
Literasi keuangan juga bisa membuat seseorang mengelola dan juga mengambil setiap peluang untuk mampu mendapatkan kehidupan yang lebih sejahtera di masa depan.
Selain itu, literasi keuangan pun mampu membantu setiap individu dalam membuat keputusan utamanya yang berkaitan denga pengambilan keputusan untuk berinvestasi ataupun untuk menabung.
Tingkat Literasi Keuangan
Terdapat berbagai tingkatan dalam literasi keuangan untuk menilai seberapa baik literasi keuangan yang di kuasai oleh seseorang.
Di bawah ini terdapat 4 daftar tingkatan literasi keuangan yang dikeluarkan oleh OJK, yaitu:
1. Well Literate
Jika terdapat individu pada tingkatan ini, berarti individu tersebut memiliki pengetahuan dan keyakitan terkait dengan lembaga jasa keuangan.
Selain itu, individu tersebut juga sudah mengetahui akan produk dan jasa keuangan di dalamnya.
Jadi individu tersebut sudah paham betul akan fitur, manfaat, resiko, hak, dan kewajiban yang terhubung dengan produk dan jasa keuanan.
2. Sufficient Literate
Pada tingkatan ini, individu memiliki pengetahuan dan juga keyakinan terkait lembaga jasa keuangan dan produk dari jasa keuangan.
Selain itu, orang tersebut juga sudah mengetahui mengenai fitur, manfaat, hak, dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan.
3. Less Literate
Selanjutnya, pada tingkatan ini memiliki pengetahuan terkait lembaga jasa keuangan dan produk serta jasa keuangan sajam tidak lebih.
4. Not Literate
Terakhir, pada tingkatan ini tergolong dinilai tidak mempunyai pengetahuan yang baik serta keyakinan terhadap lembaga jasa keuangan dan produk serta jasa keuangan.
Daftar Aspek Literasi Keuangan Menurut Chen dan Volpe
Berikut 4 daftar aspek literasi keuangan menurut Chen dan Volpe, yaitu:
1. Pemahaman Pengetahuan Dasar Tentang Keuangan Pribadi
Aspek pertama dari literasi keuangan dalah memahami beberapa hal yang erat kaitannya dengan pengetahuan dasar tentang finansial pribadi.
2. Tabungan dan Pinjaman
Asepk ini berkaitan dengan pinjaman dan tabungan, seperti misalnya penggunaan kartu kredit.
3. Asuransi
Aspek asuransi dalam literasi keuangan merupakan pengetahuan dasar pada asuransi dan berbagai produknya, seperti asuransi kesehatan, jiwa, kendaraan, dll.
4. Investasi
Aspek terakhir ialah investasi yaitu pengetahuan terkait investasi seperti pengetahuan tentang resiko, suku bunga pasar, dll.
Penerapan Literasi Keuangan
Di negara maju seperti Amerika Serikat, pemerintah turut serta dalam pelaksanaan pendidikan literasi keuangan bagi anak sekolah dasar.
Dengan demikian, anak-anak akan mendapat petunjuk bagaimana mengelola uang jajan yang diterimanya.
Kemudian, mereka akan diinstruksikan untuk selalu dapat menyimpannya dalam berbagai jenis uang tunai.
Seperti uang tunai untuk membeli mainan, uang tunai untuk membeli makanan dan minuman, dan uang tunai untuk tabungan.
Dengan tingkat disiplin yang tinggi dan tertib administrasi, anak-anak tersebut tidak akan lagi mengeluarkan uang dari kotak kasnya untuk keperluan yang tidak berhubungan dengan kas.
FAQ
Di bawah ini kami telah merangkum beberapa pertanyaan yang sering di tanyakan tentang literasi keuangan, sebagai berikut:
Apa Tujuan Dari Literasi Keuangan?
Dalam pengertian literasi keuangan dapat disimpulkan bahwa literasi keuangan memiliki tujuan untuk meningkatkan literasi seseorang yang sebelumnya less literate atau not literate menjadi well literate.
Kesimpulan
Literasi keuangan merupakan pengertahuan dan juga keterampilan yang bisa memberikan keyakinan terkait lembaga keuangan dan berbagai produk di dalamnya dalam parameter ukuran indeks.
Demikian artikel tentang pengertian literasi keuangan, manfaat dan penerapannya. Semoga infromasi di atas dapat bermanfaat dan membantu untuk kamu semua.