Zero Waste Life Style Penerapan Serta Manfaatnya

Makrufi.com – Sejak menjadi tren akhir-akhir ini, banyak yang tertarik menerapkan zero waste life style ini. Sebenarnya apa itu zero waste? Untuk lebih jelasnya akan kami bahas dalam artikel berikut ini.

Apa Itu Zero Waste?

Banyak yang mengira zero waste berarti nol limbah, kemudian merasa mustahil untuk mewujudkan gaya hidup ini.

Sejatinya, zero waste life style adalah konsep hidup berkesadaran untuk memanfaatkan produk sekali pakai secara lebih bijak dan mengutamakan produk dengan masa pakai yang lebih lama.

Tujuan dari konsep zero waste ini adalah untuk mengurangi jumlah sampah di TPA dan dampak negatifnya sehingga sumber daya alam tetap terjaga.

Zero waste berawal dari upaya meminimalkan produksi sampah. Bahkan, kalau bisa, sampai benar-benar nol (zero) sampah yang kita hasilkan.

Untuk mencapai zero waste, seseorang harus melakukan upaya untuk mengurangi limbah pada setiap tahap pembuatan limbah.

Konsep zero waste menggunakan sistem teknologi pengolahan sampah perkotaan dalam ukuran wilayah.

Sehingga dapat mengurangi volume sampah semaksimal mungkin dan menciptakan usaha kecil dari sampah.

Orientasi penanganan sampah dengan konsep zero waste meliputi sistem pengelolaan sampah terpadu, teknologi pengomposan, daur ulang sampah plastik dan kertas, teknologi pembakaran sampah, teknologi pengolahan sampah menjadi pakan ternak, teknologi TPA.

Peran serta masyarakat dalam penanganan sampah, pengelolaan sampah di kota metropolitan, dan penerapan upaya daur ulang.

Konsep zero waste ini tidak hanya akan mengurangi sampah organik dan non-organik, tetapi juga mengurangi polusi udara akibat pembakaran sampah.

Konsep Zero Waste Life Style

Untuk mengetahui lebih jelas tentang zero waste lifestyle, simak konsep 5R menurut Bea Johnson berikut ini:

Konsep Zero Waste Life Style

1. Refuse (Menolak)

Menolak adalah menolak barang yang bisa menjadi sampah. Kurangi penggunaan plastik sekali pakai dan pilih barang yang lebih ramah lingkungan. Ini adalah langkah paling kritis menuju gaya hidup zero waste.

Karena ketika kita menolak barang yang berpotensi menjadi sampah, maka kita juga tidak perlu menggunakan kembali, mendaur ulang, dan menghasilkan sampah baru.

2. Reduce (Kurangi)

Reduce adalah mengurangi barang-barang yang tidak berguna dan membuangnya dari tempat tinggal.

Pernahkah kamu membeli sesuatu dan kemudian melupakannya selama bertahun-tahun di lemari?

Menyumbangkan barang-barang kamu yang tidak terpakai kepada orang lain adalah cara yang bagus untuk mengurangi konsumsi kamu .

Beberapa jenis barang bahkan dapat dijual kembali sebagai barang bekas dengan harga lebih murah.

Menyingkirkan sesuatu tidak selalu diterjemahkan menjadi konsep di tempat sampah.

Memberikan sesuatu kepada orang lain memiliki efek yang menguntungkan karena apa yang tidak kita butuhkan akhirnya menjadi lebih berharga bagi mereka yang melakukannya.

3. Reuse (Gunakan Kembali)

Reuse adalah menggunakan kembali barang-barang yang ada untuk keuntungan lain berulang-ulang. Penggunaan kembali dapat menghemat banyak uang dan barang.

Misalnya, kamu tidak perlu membeli tisu jika sapu tangan, lap, atau serbet dapat menggantikan peran tisu dan dapat sering digunakan. Kamu akan menghemat limbah tisu serta uang kamu.

Begitu juga saat berbelanja, kamu bisa membawa tas belanja berbahan katun yang bisa digunakan berkali-kali daripada menggunakan kantong plastik yang tidak ramah lingkungan.

Bahkan ada yang membawa wadah sendiri seperti toples kaca untuk membeli nasi, botol kaca untuk kecap, sehingga tidak perlu lagi menyumbang sampah plastik di rumah.

4. Recycle (Daur Ulang)

Jika ketiga tahapan sebelumnya (refuse, reduce, reuse) sudah dilakukan, namun masih ada barang yang berpotensi terbuang di TPA (Tempat Pembuangan Akhir), kamu dapat melanjutkan ke upaya keempat yaitu daur ulang.

Menurut Bea Johnson, saat menjalani gaya hidup zero waste, hal terpenting adalah mencegah diri sendiri membuat sampah baru. Jadi, daur ulang hanya dilakukan saat dibutuhkan.

5. Rot (Pembusukan)

Konsep pembusukan menyiratkan penguraian sampah atau menghasilkan kompos. Maraknya sampah makanan yang dibuang ke tempat sampah mulai mengkhawatirkan.

Sehingga sangat penting untuk melakukan upaya penguraian makanan itu sendiri dengan menghasilkan kompos dari sisa makanan.

Pengolahan kompos rumahan ini menghasilkan pupuk untuk menyuburkan tanaman.

Yang jelas lebih aman bagi tanah dan lingkungan daripada membuang limbah makanan secara langsung tanpa diolah.

Cara menjalankan zero waste life style yang berhubungan dengan pembusukan adalah dengan memisahkan sampah sayur dan buah dari sisa makanan lainnya.

Kamu dapat membuat atau membeli keranjang takakura yang dilengkapi sistem pengomposan untuk ukuran rumah.

Manfaat Zero Waste Life Style

Berikut beberapa manfaat menerapkan gaya hidup zero waste:

1. Berhemat di Tempat Kerja

Kamu akan lebih produktif jika menerapkan gaya hidup tanpa sampah. Ketika kamu pergi berbelanja.

Kamu akan lebih fokus untuk mendapatkan apa yang kamu butuhkan dan lebih sedikit untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan.

Kamu juga akan didorong untuk mendapatkan barang-barang bekas yang bagus dengan harga yang wajar.

Selain itu, biaya pembelian furnitur baru dapat dikurangi dengan mendaur ulang barang lama menjadi furnitur yang lebih fungsional.

2. Meningkatkan Orisinalitas Seseorang

Alih-alih membuang sampah yang bisa menjadi lingkungan, kamu akan berpikir imajinatif tentang bagaimana memanfaatkan hal-hal yang lebih berharga.

Proses daur ulang dan penggunaan kembali dari konsep zero waste dapat mempertajam kecerdasan kamu dalam mengolah sampah.

Seperti mengubah pakaian bekas menjadi tas belanja atau botol air plastik sebagai pot tanaman atau kotak pensil, misalnya.

3. Merekomendasikan Gaya Hidup Aktif

Limbah makanan menjadi salah satu limbah yang berbahaya jika terakumulasi dalam jumlah yang signifikan.

Sehingga dengan menerapkan gaya hidup zero waste kamu dapat lebih memperhatikan jenis makanan yang kamu pilih dan pilih makanan yang “ramah lingkungan”.

Misalnya, kamu akan menghindari membeli makanan di luar karena akan meningkatkan penggunaan plastik dan beralih ke memasak sendiri.

4. Dapat Menambah Penghasilan dan Pengetahuan

Ada berbagai pilihan untuk menghasilkan pendapatan dengan mengejar gaya hidup tanpa limbah. Berbagai kerajinan dan perabot rumah tangga dapat diolah dari limbah domestik.

Selain itu, kamu juga akan mengetahui untuk menemukan hal-hal yang sebelumnya tidak kamu ketahui.

Seperti mengetahui hal-hal apa saja yang bermanfaat bagi lingkungan, bagaimana penemuan dan kajian terbaru tentang lingkungan, dan lain-lain.

FAQ

Dibawah ini terdapat pertanyaan mengenai zero waste life style, antara lain:

Apa yang Kamu Lakukan Agar Keluargamu Zero Waste?

Dibawah ini terdapat cara untuk kamu bisa lakukan untuk menjaga keluargamu, antara lain:

  1. Menerapkan gaya hidup dari zore waste
  2. Menolak ajakan untuk berbuat kejahatan dengan tegas
  3. Mengurangi menggunakan bahan plastik
  4. Memanfaatkan barang – barang yang sudah ada
  5. Mendaur ulang sampah – sampah non organik

Kesimpulan

Zero waste life style adalah konsep hidup sadar untuk menggunakan produk sekali pakai dengan lebih bijak dan memprioritaskan produk dengan masa pakai lebih lama.

Konsep zero waste menggunakan sistem teknologi pengolahan sampah perkotaan dalam suatu ukuran kawasan, sehingga dapat mengurangi volume sampah semaksimal mungkin.

Menyingkirkan sesuatu tidak selalu berarti konsep di tempat sampah. Penggunaan kembali dapat menghemat banyak uang dan barang.

Pengomposan lebih aman bagi tanah dan lingkungan daripada membuang limbah makanan secara langsung tanpa pengolahan.

Demikian artikel tentang zero waste life style, semoga bermanfaat dan bisa membantu untuk kamu semua.

Cek Berita dan Artikel Makrufi.com Lainnya di Google News