Makrufi.com – Berikut ini kami akan memberikan informasi mengenai tahapan dalam perencanaan produksi yang biasa digunakan perusahaan untuk memulai sebuah produksi baru. Simak artikel dibawah ini hingga selesai.
Perencanaan produksi merupakan salah satu tahapan proses penentuan, perolehan dan pengaturan mengenai seluruh fasilitas yang akan dibutuhkan dalam proses produksi.
Secara umum perencanaan produksi dapat didefinisikan dengan perkiraan terhadap permintaan, waktu yang digunakan dan seluruh kebutuhan yang diperlukan untuk bisa memenuhi target agar produksi dapat berjalan lancar dan mengeluarkan biaya yang rendah.
Perencanaan produksi menjadi salah satu faktor terpenting didalam keberlangsungannya suatu perusahaan.
Dengan adanya perencanaan produksi yang baik, nantinya akan mendukung keberhasilan suatu perusahaan yang efektif dan efisien.
Tujuan Perencanaan Produksi
Secara umum perencanaan produksi memiliki tujuan untuk memastikan ketepatan dalam seluruh hal yang berhubungan dengan kualitas dan kuantitas bahan baku, peralatan sampai media produksi.
Namun perencanaan produksi juga memiliki beberapa tujuan lain yang bisa kamu lihat dibawah ini:
Meramalkan Permintaan Produk
Tujuan utama dari perencanaan produksi yaitu untuk meramalkan permintaan produk.
Disini maksudnya dari pihak perusahaan akan melakukan perencanaan dengan memperhitungkan kemungkinan berapa jumlah permintaan yang diajukan oleh konsumen.
Jika kalkulasi atau perhitungan ini dapat diketahui, tentunya pihak perusahaan bisa lebih mudah untuk memproduksi produk, karena hanya tinggal menyesuaikan saja dengan jumlah dan permintaan dari konsumen.
Menetapkan Jumlah Pemesanan Bahan Baku
Selanjutnya perencanaan produksi dapat digunakan untuk menetapkan jumlah pemesanan bahan baku.
Dimana jika ini tidak direncanakan terlebih dahulu, tentunya dikhawatirkan akan terjadi kesalahan yang tidak diinginkan.
Misalnya memesan bahan baku dengan jumlah tertentu, akan tetapi jika produk sudah jadi dibuat, jumlah nya malah kurang dari yang dipesan oleh konsumen.
Atau bahkan bisa sebaliknya, membeli bahan baku terlalu banyak. Sehingga ketika produk sudah jadi dibuat, malah lebih banyak dari pesanan konsumen.
Menetapkan Keseimbangan Kebutuhan
Tujuan selanjutnya yaitu untuk menetapkan keseimbangan antara tingkat kebutuhan dengan strategi pemenuhan pesanan.
Karena sangat dikhawatirkan tidak balance yang akan berisko perushaan bisa mengalami kerugian yang besar. Oleh karena itu diperlukan keseimbangan yang matang antara kedua belah pihak.
Di dalam perencanaan inilah bisa ditemukannya titik temu yang bisa menguntungkan antara strategi ditribusi dengan kebutuhan konsumen yang akan didistribusikan.
Meminimalisir Biaya yang dikeluarkan
Perencanaan produksi juga memiliki tujuan untuk meminimalisir biaya yang dikeluarkan dan juga memaksimalkan keuntungan.
Hal tersebut dapat diimplementasikan dengan cara melakukan perencanaan produksi yang berimbas kepafa optimalisasi berbagai komponen, seperti bahan baku, tenaga kerja dan lain sebagainya.
Memenuhi kepuasan dapat dibilang menjadi tujuan utama dari perencanaan produksi.
Karena dengan adanya perencanaan produksi yang matang bisa menghasilkan produk sesuai dengan kepuasan pelanggan, sehingga bisa menjadi pendongkrok keuntungan besar bagi perusahaan.
Meminimalisir Risiko Terjadinya Perubahan Tenaga Kerja
Perencanaan produksi juga memiliki tujuan untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang harus ditentukan sebelumnya secara tepat dalam proses menghasilkan suatu produk. Dengan begitu, tidak akan ada biaya produksi yang terbuang sia – sia.
Tahapan Dalam Perencanaan Produksi
Tahapan perencanaan produksi sangat penting untuk dilakukan secara runtut didalam perusahaan.
Karena mengingat konsep perusahaan dari tahun ke tahun yang terus mengalami perubahan secara drastis.
Dibawah ini terdapat beberapa tahapan – tahapan yang bisa kamu gunakan ketika ingin memulai perencanaan produksi, antara lain:
1. Routing
Routing adalah tahapan perencanaan produksi untuk menentukan jalur kemana saja dari bahan mentah yang akan diolah didalam perusahaan.
Setelah selesai mengikuti urutan yang ada, bahan mentah akan diubah menjadi sebuah produk langsung jadi.
Untuk mengatur waktu setiap tahapan ini sangtalah penting, karena bisa mengukur keseluruhan durasi dari proses produksi atau dapat dikatakan.
Toutin didalam manufaktur yang menunjukan urutan pekerjaan dan proses operasional yang dijalankan.
Tahapan routing ini akan lebih difokuskan kepada kualitas dan kuantitas material yang akan digunakan nantinya.
Dengan menggunakan berbagao sumber daya yang terlihat, seperti karyawan, mesin, bahan, proses operasional dan juga tempat produksi.
Routing akan mengelola megenai bagaimana, apa, berapa banyak dan dimana untuk bisa memproduksi di perusahaan manufaktur.
Namun secara sistematis tahapan ini akan membuat proses dan memanfaatkan sumber daya yang optmal, sehingga bisa menghasilkan produk – produk terbaik.
2. Scheduling
Scheduling adalah tahapan perencanaan produksi yang lebih menekankan kepada waktu operasional.
Tahapan ini memiliki tujuan yaitu memanfaatkan waktu yang diberikan untuk bisa menyelesaikan keseluruhan proses produksi.
Perusahaan juga menggunakan berbagai macam penjadwalan yang berbeda – beda untuk mengelola waktu yang dibutuhkan dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Dispatching
Tahapan dispatching nantinya akan memastikan bahwa proses operasional yang dilakukan berjalan dengan lancar dan sukses, serta semua data sudah dimasukan kedalam software.
Untuk pengiriman pesanan yang sesuai jadwal juga termasuk kedalam tahapan perencanaan ini.
Berikut ini terdapat beberapa hal yang termasuk kedalam tahapan discpatching, antara lain:
- Memberikan bahan – bahan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk melakukan produksi
- Memberikan arahan atau gambaran sebelum memulai proses produksi
- Melakukan pencatatan dari mulai produksi sampai akhir produksi
- Melakukan pengontrolan prosedur
- Mengatur pengerjaan dari satu proses ke proses yang lainnya
4. Follow-Up
Follow up menjadi tahapan terakhir untuk menemukan kesalahan, cacat produk, hambatan dan kesalahan lainnya yang terjadi didalam proses produksi.
Pada tahapan ini, tim terkait nantinya akan mengukur kinerja aktual dari keseluruhan proses dan juga membandingkan dengan ekspektasi.
Ekspeditur akan bertanggung jawab untuk melakukan proses follow up. Ketika proses produksi sedang berlangsung, kemungkinan kamu akan menemukan hambatan – hambatan.
Seperti kerusakan mesin dan kerusakan – kerusakan lainnya, nantinya follow up akan membantu mendorong kelancaran produksi dengan meminimalisir kerusakan yang terjadi.
FAQ
Dibawah ini terdapat beberapa pertanyaan seputar tahapan proses produksi, antara lain:
1. 4 Langkah Perencanaan Produksi?
Dibawah ini terdapat 4 langkah untuk melakukan perencanaan produksi yang bisa kamu lakukan, antara lain:
- Memproyeksikan dengan permintaan produk
- Melakukan pemilihan metode produksi
- Melakukan pemantauan dan pengendalian
- Mengevaluasi dan menyesuaikan hasil perencanaan
2. Bagaimana Penentuan Alur Tahapan Produksi?
Untuk menentukan alur tahapan produksi kamu bisa memulainya dengan pengolahan awal bahan baku, pembentukan, pemolesan, penyelesaian, pengawasan mutu dan pendistribusian barang hasil produksi.
3. Proses Produksi Ada Berapa?
Proses produksi terbari menjadi empat, yaitu ekstraktif, analitik, fabrikasi dan sintetik yang masing – masing didalamnya memiliki pengertian dan pemahaman masing – masing.
Kesimpulan
Jadi tahapan perencanaan produksi menjadi hal penting yang digunakan oleh semua orang ketika ingin memulai sebuah produksi baru agar memudahkan pekerjaannyya.
Demikian artikel diatas semoga bermanfaat dan bisa membantu untuk kamu semua dan jangan lupa kunjungi kembali web kami, karena masih banyak informasi menarik yang bisa kamu dapatkan.