Pengertian Sistem Ekonomi Tradisional, Ciri Serta Contohnya

Makrufi.com – Berikut ini kami akan memberikan informasi mengenai pengertian sistem ekonomi tradisional yaitu sistem yang sudah digunakan sejak zaman nenek moyang, Simak penjelasan dibawah ini.

Sistem ekonomi tradisional pada dasarnya adalah sistem ekonomi berbasis adat istiadat.

Dalam sistem ini, adat istiadat dan kebiasaan berfungsi sebagai landasan untuk melakukan perjalanan.

Dimulai dengan kebiasaan tenaga kerja, tata cara produksi, dan konsumsi.

Sistem ekonomi tradisional berevolusi sebagai kebiasaan nenek moyang. Sistem ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan dasar agar dapat bertahan hidup.

Pengertian Sistem Ekonomi Tradisional

Dorongan ini menyebabkan satu individu berinteraksi dengan individu lainnya.

Hubungan ini menjadi kebiasaan, dan orang sering terlibat dalam kegiatan barter.

Di mana individu saling bertukar barang berharga untuk memenuhi keinginannya.

Masyarakat pada saat itu masih berpikir sederhana, oleh karena itu sistem ini dipandang paling tepat.

Sistem ini berlangsung cukup lama sehingga individu merasa dirugikan dan kesulitan untuk mencari barang yang sesuai dengan nilainya sekaligus memenuhi kebutuhan individu.

Hal ini menyebabkan sistem ini ditinggalkan demi sistem yang lebih sederhana.

Pengertian Sistem Ekonomi Tradisional

Pengertian Sistem Ekonomi Tradisional Menurut Para Ahli

Sistem ekonomi tradisional adalah sistem dasar turun-temurun yang sudah ada dari zaman nenek moyang.

Dimana sistem tersebut beroperasi untuk saling membantu dan bekerja sama untuk kesejahteraan bersama.

Sistem ekonomi tradisional adalah sistem yang bekerja sesuai dengan kebutuhan masyarakat, di mana masyarakat berfungsi sebagai konsumen dan produsen.

Tanggung jawab pemerintah dibatasi untuk memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan dan menjaga ketertiban umum.

Alam masih digunakan secara luas dalam kegiatan-kegiatan utama suatu negara yang menggunakan sistem ini.

Kegiatan yang tidak membutuhkan teknologi tingkat tinggi untuk melaksanakannya.

Bertani dengan menggunakan peralatan seadanya, menangkap ikan secara sederhana, memanfaatkan hasil hutan, dan memanfaatkan hasil alam lainnya di daerah tempat tinggal kamu, semuanya merupakan kegiatan yang memungkinkan.

Sistem ekonomi ini belum sepenuhnya lenyap, tetapi masih ada dalam sistem bangsa-bangsa.

Negara-negara yang menggunakan sistem ini biasanya adalah negara yang sulit mengakses dunia luar atau menutup diri terhadap pengaruh luar.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional

Setiap sistem ekonomi memiliki karakteristik  yang membedakannya dari sistem ekonomi lainnya.

Karena ciri-ciri yang membedakan ini, setiap sistem ekonomi berbeda.

Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional

Meggunakan Metode Pertukaran

Ketika manusia tidak mengenal mata uangnya, terbentuklah sistem ekonomi sebagai sistem ekonomi tradisional.

Mata uang yang sekarang menjadi alat transaksi belum terbentuk, oleh karena itu manusia menggunakan teknik lain untuk menukarkan barang kebutuhannya pada saat itu.

Teknik pertukaran adalah cara memperdagangkan barang. Bentuk pertukaran ini menyebar dengan cepat pada saat itu karena dianggap cukup berhasil.

Orang-orang datang ke pasar untuk menukar barang dengan orang lain menggunakan teknik perdagangan ini.

Setiap peserta membawa komoditas kamu sendiri untuk ditukar dengan barang yang kamu butuhkan.

Jenis transaksi ini biasanya digunakan antara populasi yang tidak memiliki alat produksi atau kebiasaan yang sama.

Misalnya, desa-desa pemburu babi dan ikan. kamu akan menukar daging babi dan ikan tanpa menggunakan uang sebagai media transaksi.

Adanya Peran Pemerintah yang Terbatas

Meskipun keterlibatan pemerintah dalam mengatur sistem ekonomi suatu negara sangat signifikan sekarang, namun berbeda dengan masa lalu.

Ketika sistem ekonomi tradisional masih ada, keterlibatan pemerintah dalam mengatur sistem ekonomi dan transaksinya cukup terbatas.

Selain itu, pemerintah tidak terlibat aktif dalam sistem ekonomi ini. Selama periode ekonomi tradisional, tanggung jawab pemerintah terbatas pada menjaga mekanisme perdagangan pasar tetap teratur.

Kamu tidak mengatur bagaimana transaksi berfungsi dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh sistem ekonomi saat ini.

Dapat Pengembangan dalam Suatu Komunitas

Ciri khas lain dari sistem ekonomi tradisional ini adalah bahwa perkembangan dan pengaruhnya terbatas pada satu komunitas.

Karena hanya ada beberapa keluarga, maka luasnya terkadang bahkan terbatas.

Kamu mengandalkan cara-cara tradisional yang diwariskan secara turun-temurun untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sistem ekonomi tradisional ini muncul dalam kelompok-kelompok kecil yang sering kali bersifat keliling.

Desa-desa kecil ini umumnya ditemukan di lokasi yang cukup luas untuk menyediakan makanan yang cukup.

Kamu juga mengikuti kebiasaan migrasi hewan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Setiap komunitas juga sangat bergantung pada sumber daya alam yang mengelilinginya.

Akibatnya, kamu sering harus bersaing dengan komunitas tetangga untuk mendapatkan sumber daya alam yang sama.

Kelebihan dan Kekurangan

Mendapatkan Hasil Sesuai Kebutuhan

Produksi yang terbatas merupakan aspek kunci dari sistem ekonomi tradisional.

Kamu berproduksi sesuai dengan kebutuhan kamu sendiri atau kelompok. Hampir tidak pernah ada kekurangan atau kelebihan pangan.

Kamu menghasilkan hanya jumlah yang dibutuhkan secara berlebihan, dihambur-hamburkan, atau tidak mencukupi.

Kamu juga menggunakan pendekatan yang sangat sederhana dan tradisional dalam menciptakan kebutuhan kamu.

Kamu mewariskan cara-cara ini dari generasi ke generasi, dan apa yang dihasilkan umumnya dipertahankan.

Karena produksi kamu memadai, persaingan dan perdagangan sangat jarang terjadi.

Hal ini juga menghasilkan keadaan hidup yang damai tanpa usaha untuk mendapatkan keuntungan.

Mulai Berkembang Setelah Ada Sistem Pertanian

Awalnya, sistem ekonomi tradisional lebih erat kaitannya dengan sistem nomaden.

Kamu harus bergerak cepat pada waktunya untuk memenuhi permintaan kamu.

Kamu juga memperhatikan dan memantau kebiasaan migrasi hewan.

Kekerabatan dan gotong royong juga merupakan aspek penting dari sistem nomaden ini.

Ketika orang mulai menyadari sistem pertanian, sistem ini semakin ditinggalkan.

Ketika sistem pertanian diidentifikasi, situasi kelimpahan makanan muncul.

Untuk menghindari pemborosan, kamu memanfaatkannya untuk melakukan transaksi ekonomi.

Sebagai hasil dari sistem ini, kamu menciptakan uang sebagai fasilitas perdagangan yang lebih permanen.

Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional

Kelebihan dan Kekurangan

Dibawah ini terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dari sistem ekonomi tradisional, antara lain:

Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi tradisional memiliki persaingan yang sehat karena tidak ada orientasi keuntungan dalam melakukan transaksi orientasi.

Dalam melakukan transaksi adalah untuk saling bekerja sama, sehingga tidak ada konsep bersaing dengan orang lain.

Individu memiliki hubungan yang sangat intim satu sama lain, dan kedekatan ini disebabkan oleh rasa kekeluargaan yang kuat di antara kamu. Orang-orang sering terhubung secara langsung dan bertemu.

Orang-orang suka menyelesaikan sesuatu bersama-sama daripada secara individual.

Kegiatan dilakukan berdasarkan kepentingan bersama; semua kegiatan komunal lebih mengupayakan kebersamaan daripada pemenuhan individu.

Masyarakat yang beragam memiliki sikap toleransi yang tinggi dan umumnya saling menghormati satu sama lain, oleh karena itu perselisihan antar orang atau kelompok jarang terjadi.

Perekonomian umumnya stabil, dan individu tidak memiliki keinginan yang berlebihan, oleh karena itu guncangan ekonomi jarang terjadi.

Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional

Menggunakan teknologi yang belum sempurna, teknologi yang digunakan terlalu terbatas, sehingga tidak memungkinkan peradaban untuk berkembang.

Kualitas barang yang dihasilkan masih rendah. Alat-alat yang digunakan dalam produksi relatif sederhana, sehingga kualitas barang yang dihasilkan juga rendah.

Orang melakukan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar, bukan untuk meningkatkan taraf hidup kamu.

Masyarakat tidak memiliki keinginan untuk hidup lebih baik. kamu percaya bahwa itu sudah cukup selama kamu bisa mengisi perut kamu.

Hasil produksi terbatas, sehingga tidak memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan keuntungan.

Dengan memproduksi barang-barang yang secara khusus sesuai dengan kebutuhan kamu, tidak ada niat untuk menjual dalam jumlah besar.

Pemikiran masyarakat tidak terbentuk karena dipengaruhi oleh tradisi yang ada.

Masyarakat lebih suka mengikuti tradisi yang ada dan percaya bahwa tradisi tersebut adalah yang paling akurat.

Tanpa memperhatikan efisiensi dan penggunaan sumber daya, sumber daya digunakan sesuai kebutuhan. Saat produksi, tidak mempertimbangkan tingkat efisiensi.

Ciri Sistem Ekonomi Tradisional

Contoh Sistem Ekonomi Tradisional

Dibawah ini terdapat beberapa contoh sistem ekonomi tradisional berdasarkan negaranya, antara lain:

Indonesia

Secara umum, Indonesia menggunakan sistem ekonomi yang sesuai dengan falsafahnya, terutama sistem ekonomi Pancasila.

Papua adalah satu-satunya daerah di Indonesia yang masih menggunakan sistem ini.

Karena sumber daya wilayah yang miskin, beberapa orang di Papua terus mempraktikkan sistem ini. Daerah ini dikenal sebagai Lembah Baliem.

Papua Nugini

Negara ini merupakan negara termiskin di dunia karena keterbatasan negara yang tidak mampu menangani sumber daya alam negara tersebut.

Bahkan dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa sebagian besar wilayah ini mengalami kekerasan, yang menjadi salah satu pemicu ketidakstabilan pemerintahan.

Afrika Tengah

Mobaye, Mbaiki, dan Batangafo adalah beberapa kota di Afrika Tengah. Sistem tradisional masih digunakan di wilayah ini.

Hal ini disebabkan karena menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Daerah yang sangat sulit untuk diakses.

Afrika Bagian Selatan

Malawi adalah nama negara di bagian Afrika Selatan ini. Negara ini sangat mungkin untuk ditutup karena kamu percaya pengaruh dari luar dapat merusak tatanan negara, oleh karena itu negara ini terus menggunakan sistem ini.

FAQ

Dibawah ini terdapat beberapa pertanyaan seputar sistem ekonomi tradisional, antara lain:

1. Apa Ciri-Ciri Dari Sistem Ekonomi?

  1. Adat istiadat berdampak pada kegiatan ekonomi
  2. Interaksi masyarakat bersifat kekeluargaan
  3. Karena memiliki sedikit atau tidak ada sentuhan dengan dunia luar, masyarakat bersifat stagnan
  4. Tidak ada pembagian kerja
  5. Tidak ada perbedaan antara rumah tangga konsumsi dan produksi

2. Bagaimana Ciri-Ciri Dari Distem Perekonomian di Indonesia?

Setiap kegiatan ekonomi didasarkan pada rasa kekeluargaan. Pemerintah memiliki kendali atas sumber daya vital untuk kesejahteraan rakyat.

Perusahaan-perusahaan milik negara, misalnya, mengendalikan listrik dan air.

Kegiatan ekonomi harus berwawasan ekologi untuk menghindari eksploitasi sumber daya.

Kesimpulan

Jadi sistem ekonomi tradisional merupakan sistem turun-temurun yang sudah ada sejak zaman nenek moyang dan beroprasi untuk saling membantu juga bekerja sama untuk kesejahteraan bersama.

Demikian artikel tentang pengertian sistem ekonomi tradisional, semoga artikel diatas dapat bermanfaat dan bisa membantu untuk kamu semua.

Cek Berita dan Artikel Makrufi.com Lainnya di Google News