Makrufi.com – Apakah kamu sudah mengetahui tentang standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia? Jika kamu belum mengetahui dan sedang mencari tahu tentang itu, ini adalah artikel yang tepat untuk kamu mengetahui standar akuntansi keuangan.
Perlu kamu ketahui bahwa standar akuntansi keuangan lebih di kenal dengan SAK, jadi SAK berbentu format penyusunan lapran keuangan yang memiliki tujuan untuk mencapai kesamaan dalam penyajian laporan keuangan.
Pengertian Standar Akuntansi Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah format dan tata cara penyusunan laporan keuangan yang merupakan aturan baku penyajian informasi keuangan bagi suatu perusahaan atau kegiatan usaha.
Standar Akuntansi Keuangan atau SAK adalah standar praktik akuntansi Indonesia.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang dibentuk oleh Ikatan Akuntan Indonesia menyusun dan menerbitkan standar ini.
Standar akuntansi ini mengatur pembuatan, persiapan, pencatatan, dan penyajian informasi akuntansi.
Dalam upaya untuk membuat laporan keuangan seragam dan mudah dipahami bagi pengguna.
Pada tahun 1970-an, SAK menganut standar akuntansi yang berlaku umum di Amerika Serikat (US GAAP); pada 1990-an, mulai mengadopsi Standar Akuntansi Internasional (IAS).
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS), kelanjutan dari IAS, diadopsi oleh SAK pada 1 Januari 2015.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terdiri dari:
- Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Ikatan Akuntan Indonesia dan Dewan Standar Syariah Ikatan Akuntan Indonesia (DSAS IAI)
- selain peraturan pasar modal bagi entitas yang berada di bawah pengawasannya
Standar Pelaporan Keuangan Indonesia akan menyatu dengan Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) mulai 1 Januari 2015.
Selisih antara kedua standar tersebut telah dikurangi oleh DSAK IAI dari tiga tahun pada 1 Januari 2012 menjadi satu tahun pada 1 Januari 2015.
Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia, melalui DSAK IAI, untuk memenuhi perannya sebagai satu-satunya anggota G20 di Asia Tenggara.
Selain SAK berbasis IFRS, DSAK IAI telah menerbitkan produk PSAK dan ISAK non-IFRS:
- PSAK 28 dan PSAK 38,
- ISAK 31, ISAK 32, ISAK 35 dan ISAK 36.
Sedikitnya perbedaan antara SAK dan IFRS diharapkan dapat bermanfaat bagi para pemangku kepentingan di Indonesia.
SAK dapat digunakan sebagai pedoman untuk meningkatkan kualitas informasi laporan keuangan dengan cara:
- Perusahaan dengan tanggung jawab publik
- Regulator yang berupaya membangun infrastruktur regulasi yang diperlukan, terutama untuk transaksi pasar modal
- Dan pengguna informasi laporan keuangan
SAK juga berfungsi untuk memudahkan auditor dan pembaca laporan keuangan dalam memahami dan membandingkan laporan keuangan berbagai entitas.
Penyusunan dan pencabutan SAK harus mengikuti prosedur due process yang diatur dalam Peraturan Ikatan Akuntan Publik Indonesia.
Berikut prosesnya:
- Identifikasi isu
- Konsultasi isu dengan Dewan Konsultatif SAK (DKSAK) (jika diperlukan)
- Melakukan riset terbatas
- Pembahasan materi SAK
- Pengesahan dan publikasi exposure draft
- Pelaksanaan public hearing
- Pelaksanaan limited hearing (jika diperlukan)
- Pembahasan masukan publik, dan
- Pengesahan SAK
Sementara itu, persiapan buletin teknis dan peningkatan tahunan tidak diperlukan untuk mematuhi seluruh prosedur proses yang semestinya.
Jenis Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
Di Indonesia, ada empat jenis standar akuntansi keuangan:
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan-IFRS
PSAK-IFRS (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan – International Financial Reporting Standards) merupakan SAK yang telah mengadopsi IFRS.
PSAK, dalam arti tertentu, merupakan nama alternatif untuk SAK, yang diterbitkan pada tahun 2012 oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang didirikan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Standar ini menetapkan tolok ukur untuk penyusunan, pencatatan, penyajian, dan perlakuan laporan keuangan sehingga informasi keuangan yang dihasilkan bermanfaat bagi pengguna laporan.
PSAK digunakan oleh perusahaan (entitas) yang memiliki akuntabilitas publik, baik yang sudah terdaftar di pasar modal maupun yang sedang dalam proses pendaftaran.
Indonesia merupakan anggota International Federation of Accountants (IFAC) yang menggunakan IFRS sebagai standar akuntansinya, sehingga IFRS digunakan sebagai pedoman untuk SAK.
IFRS menggunakan beberapa prinsip dasar, termasuk:
- Penekanan ditempatkan pada interpretasi dan penerapan standar akuntansi keuangan untuk memastikan bahwa negara-negara anggota IFAC berkomitmen untuk menerapkan SAK yang ditentukan
- Transaksi dan evaluasi dinilai agar laporan keuangan dapat mencerminkan realitas ekonomi
- Standar akuntansi ini harus diterapkan dengan kebijaksanaan profesional
Manfaat Penerapan IFRS adalah seperti :
- Dapat meningkatkan komparabilitas laporan keuangan
- Menyediakan data akurat tentang pasar modal internasional
- Mengurangi inkonsistensi dalam persyaratan pelaporan keuangan untuk menghilangkan hambatan arus modal internasional
- Mengurangi biaya pelaporan keuangan untuk perusahaan multinasional dan analisis keuangan untuk analis
- Dapat meningkatkan kualitas pelaporan keuangan sesuai dengan best practice
Standar Akuntansi Keuangan-ETAP
SAK-ETAP adalah Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tidak Akuntan Publik.
Standar ini digunakan oleh entitas dengan akuntabilitas publik yang terbatas.
Agar entitas (perusahaan) yang bersangkutan mempublikasikan laporan keuangan untuk penggunaan eksternal.
ETAP merupakan hasil penyederhanaan standar akuntansi IFRS, yang menghilangkan penilaian untuk:
- aset tetap
- aset tidak berwujud, serta
- laporan laba rugi terperinci
Selain itu, standar akuntansi IFRS yang disederhanakan mengecualikan opsi untuk menggunakan nilai revaluasi (wajar).
Selain itu, tidak ada pengakuan liabilitas dan aset pajak tangguhan karena beban pajak diakui sebesar jumlah pajak sesuai dengan ketentuan perpajakan.
Manfaat SAK-ETAP adalah seperti berikut :
- Membantu usaha kecil dan menengah dalam menghasilkan laporan keuangan kamu sendiri
- Sebagian besar siklus akuntansi menggunakan konsep biaya historis, membuat standar akuntansi ini lebih sederhana. Perlakuan akuntansi untuk bentuk pengaturan ini juga lebih sederhana dan relatif tidak berubah selama beberapa tahun
- Laporan akuntansi yang lengkap dapat diaudit dan menerima opini audit, memungkinkan laporan keuangan digunakan untuk menarik dana investasi untuk perluasan bisnis
- SAK-ETAP lebih mudah diterapkan daripada PSAK-IFRS karena lebih sederhana dan tetap dapat memberikan informasi penyajian laporan keuangan yang andal
- SAK-ETAP mengadopsi IFR untuk usaha kecil dan menengah yang disesuaikan dengan kondisi Indonesia dan dipersingkat. Namun, perlu diingat bahwa SAK-ETAP juga memerlukan pertimbangan profesional, meskipun tidak sebanyak PSAK-IFRS
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Syariah
Standar akuntansi keuangan ini didasarkan pada prinsip-prinsip hukum agama Islam (syariat).
PSAK Syariah digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah, baik lembaga syariah maupun non syariah.
Standar akuntansi ini dikembangkan berdasarkan syariah dengan menggunakan fatwa Majelis Ulama Indonesia dan model SAK umum (MUI).
PSAK Syariah mengatur hal-hal sebagai berikut:
- Struktur konseptual untuk menyusun dan menyebarkan laporan
- penyajian laporan keuangan secara syariah
- Serta standar khusus untuk transaksi syariah seperti muharabahah, musyarakah, mudharabah, salam, dan istishna
SAP
SAP (Standar Akuntansi Pemerintah) adalah Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur tentang penyusunan:
- Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)
- Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
Laporan keuangan fundamental sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan adalah sebagai berikut:
- Laporan Realisasi Anggaran
- Neraca
- Laporan Arus Kas dan
- Catatan Atas Laporan Keuangan
SAP dikembangkan untuk menjamin transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara guna mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih.
Standar Akuntansi Keuangan melayani tujuan berikut:
- Untuk standarisasi laporan keuangan.
- Mempermudah proses pembuatan laporan keuangan.
- Mempermudah auditor dan pembaca laporan untuk memahami dan membandingkan laporan keuangan entitas keuangan.
Itulah ragam SAK yang diterapkan di Indonesia.
Seorang akuntan tidak hanya harus melakukan proses akuntansi sesuai dengan standar yang berlaku, tetapi juga memahami perbedaan antara standar yang berlaku tersebut.
Hal ini dapat meningkatkan kualitas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan standar akuntansi.
Jenis-Jenis SAK dari IAI
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan tiga SAK yang berlaku saat ini (IAI).
Standar Akuntansi Keuangan Umum
Standar Akuntansi Keuangan Umum (juga disebut sebagai SAK Umum atau hanya SAK) mengatur:
- Pencatatan, penyusunan, pemrosesan, dan penyajian laporan keuangan untuk entitas (badan atau bisnis) yang dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
termasuk berikut ini:
- Perseroan Terbatas, organisasi nirlaba, asuransi, perbankan, dan perusahaan dana pensiun.
PSAK terdiri dari empat komponen:
- Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK)
- Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
- Interpretasi atas Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) dan
- Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK)
FAQ
Di bawah ini kami telah merangkum beberapa pertanyaan yang sering di tanyakan tentang standar akuntansi keuangan, sebagai berikut:
Apa peran Standar Akuntansi Keuangan?
Salah satu fungsi standar akuntansi keuangan yang menyamarkan standar pada akuntansi keuangan pada semua laporan keuangan di seluruh dunia.
Kesimpulan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah format dan tata cara penyusunan laporan keuangan yang merupakan aturan baku penyajian informasi keuangan bagi suatu perusahaan atau kegiatan usaha.
Demikian artikel tentang Standar Akuntansi Keuangan yang Berlaku di Indonesia, semoga artikel di atas dapat bermanfaat dan membantu untuk kamu semua.