Makrufi.com Teknologi, Gadget Apps dan Cryptocurrency
Makrufi.com – Kini metode pembayaran terdapat banyak macam, termasuk metode pembayaran ekspor yang banyak menggunakan metode pembayaran yang berbeda, simak artikel ini hingga selesai untuk mengetahui informasi lebih lanjut.
Metode pembayaran dapat dilakukan ketika kamu membeli barang atau makanan yang dibayar menggunakan metode pembayaran tunai atau non tunai sesuai tempat kamu berbelanja.
Metode pembayaran juga memiliki banyak versi bisa tunai bisa juga non tunai. Pembayaran secara non tunai biasa nya dilakukan dengan menggunakan ponsel dengan cara barcode di tempat kamu berbelanja.
Pengertian Metode Pembayaran
Metode pembayaran merupakan metode pembayaran yang digunakan oleh para pelaku usaha.
Tunai, cicilan dengan uang muka, atau kredit semua pilihan. Pembeli akan mengetahui cara membayar produk yang dibelinya jika ditentukan metode pembayaran yang jelas.
Cara pembayaran umumnya ditentukan dalam surat perjanjian. Selain itu, karena ini merupakan kerjasama bisnis lintas negara, maka cara pembayarannya pun harus tepat.
Inilah sebabnya mengapa pemahaman tentang alat pembayaran internasional sangat penting bagi para pelaku usaha.
Dibutuhkan lebih banyak pekerjaan untuk masuk ke pasar luar negeri.
Dokumen perizinan harus disimpan, spesifikasi produk harus dimiliki, kualitas produk harus dijaga, dan kuantitas produk harus konstan.
Kamu juga pasti sudah tidak asing lagi dengan cara pembayaran yang sering digunakan oleh para pengusaha ekspor.
Jenis Metode Pembayaran Ekspor
Dibawah ini terdapat beberapa jenis metode pembayaran ekspor, antara lain:
Letter of Credit (L/C)
Setelah barang dan dokumen tersedia, dengan menggunakan metode L/C dapat membantu teman-teman UKM dalam menerima pembayaran dari importir.
Sahabat UKM yang menggunakan cara ini tidak perlu menunggu konfirmasi penerimaan produk di importir.
Hal ini karena importir menawarkan surat jaminan yang memastikan pembayaran kepada eksportir.
Metode L/C juga memiliki seperangkat aturan dan prosedur sendiri yang melarang barang yang belum dibayar untuk diekspor.
Akibatnya, selama standar terpenuhi dan proses yang ditetapkan diikuti, metode ini cukup aman untuk digunakan eksportir.
Ada berbagai prosedur ekspor yang komprehensif yang menggunakan L/C, yaitu sebagai berikut:
Importir harus melengkapi formulir L/C di bank di negaranya sendiri.
Termasuk di dalamnya uraian tentang spesifikasi produk, seperti jenis, harga, jumlah, spesifikasi, waktu pengiriman, alamat tujuan pengirim, dan dokumen ekspor yang dibutuhkan oleh importir.
Importir memberikan kepada bank tempat importir berada 100 persen dari uang dengan seluruh faktur produk yang akan diperoleh.
- Bank pengimpor akan mengirimkan L/C ke bank pengekspor
- Bank eksportir akan memberitahukan eksportir bahwa pihaknya telah menerima L/C dari bank pengimpor
- Eksportir akan mengatur barang ekspor setelah menerima L/C. Eksportir selanjutnya akan menetapkan jadwal pengiriman barang
- Eksportir akan menangani PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) serta dokumen ekspor lainnya yang diperlukan oleh importir
- Eksportir akan menggunakan jasa forwarder untuk mengirimkan barangnya
- Jika L/C memerlukan surveyor untuk memeriksa barang (Pre-Shimpment Examination), pemeriksaan dilakukan bersamaan dengan barang dimuat
- Setelah pengiriman barang, layanan akan menerbitkan Bill of Lading (B/L)
- Bank eksportir akan meninjau dokumen tersebut. Jika dokumen dinilai lengkap dan sesuai, maka akan ditransfer dari bank eksportir ke bank importir
- Setelah bank importir menerima dokumen, uang dikirim ke bank eksportir tanpa menunggu barang tiba
- Semua dokumen ekspor dikirim ke importir oleh bank importir
- Importir dapat mengambil barang dengan menemui agen jasa pengiriman sambil memegang dokumen ekspor yang diberikan oleh bank
Advance Payment (Pembayaran Di Muka)
Importir harus membayar eksportir sebelum barang dikirim jika cara ini digunakan.
Manfaat dari metode ini adalah eksportir dapat memperoleh dana untuk membantu kamu menyiapkan barang ekspornya.
Pembayaran ini dapat dilakukan secara tunai, melalui Telegraphic Transfer (T/T), atau melalui transfer bank biasa.
Open Account (Rekening Terbuka)
Importir tidak akan melakukan pembayaran sebelum menerima barang jika metode ini digunakan.
Metode ini biasanya mencakup batasan waktu yang disepakati untuk pembayaran setelah barang diterima oleh importir.
Importir bisa mendapatkan keuntungan dan jaminan dengan menggunakan cara ini.
Consignment (Konsinyasi)
Eksportir akan menggunakan cara ini untuk menitipkan barangnya kepada importir sebagai titipan untuk dijual oleh importir.
Pembayaran juga akan dibayarkan setelah barang terjual dan berdasarkan nilai jual, tanpa jaminan.
Jika barang titipan eksportir kepada importir tidak terjual, importir dapat mengembalikannya.
Kerugian dari metode ini adalah eksportir tidak tahu berapa banyak barang yang akan dijual atau kapan pembayaran akan diterima.
Documents Against Payment (D/P)
Cara pembayaran D/P ini mirip dengan L/C, hanya saja importir tidak menyetorkan uang ke bank pada awal transaksi.
Eksportir harus terus mengirimkan semua dokumen ekspor melalui bank, yang akan diteruskan ke bank importir.
Namun, importir hanya akan menyerahkan dokumen jika pembayaran telah diterima.
Cara ini jelas berbahaya jika dilakukan oleh teman-teman UKM karena pengambilan barang harus disertai dokumen ekspor.
Risiko menggunakan cara ini adalah importir dapat membatalkan pesanan jika barang sudah dikirim.
Documents Against Acceptance (D/A)
Metode pembayaran ini mirip dengan D/P, kecuali hanya memerlukan izin pembayaran terlebih dahulu dari importir untuk mengumpulkan dokumen ekspor yang relevan dari eksportir.
Metode pembayaran ini juga memerlukan waktu tertentu, seringkali 60 – 90 hari setelah izin diberikan.
Pengetahuan Tentang Ekspor
Kamu yang ingin mengekspor suatu produk tentunya harus memiliki pengetahuan tentang ekspor.
Eksportir dan calon eksportir harus memiliki pengetahuan tentang tata cara ekspor dan cara pelaksanaannya sesuai dengan aturan yang berlaku
Mulai dari proses kontrak penjualan, proses pembukaan L/C (jika menggunakan sistem pembayaran L/C), proses pengiriman kargo, dan negosiasi dokumen pengiriman.
Eksportir dapat mengetahui langkah-langkah apa yang harus diikuti jika prosesnya berhasil dan efisien jika kamu memiliki keahlian seperti ini.
Eksportir juga harus memahami profil pasar dan persyaratan untuk mengekspor barang ke negara tujuan.
Promosi
Iklan ini diperlukan untuk mempresentasikan produk kepada calon pembeli.
Calon eksportir akan mendapatkan penawaran sebagai hasil dari promosi yang baik.
Ini dapat dicapai dengan berpartisipasi dalam pameran dan pemasaran di internet melalui situs web.
Negosiasi
Langkah tender juga tak kalah krusial dalam bisnis ekspor-impor. Eksportir harus dapat menarik perhatian pembeli potensial melalui persyaratan kontrak penjualan sebanyak mungkin melalui prosedur penawaran ini.
Namun, syarat kontrak penjualan ini harus sesuai dengan apa yang dijanjikan eksportir.
Tidak akan ada komplikasi di masa depan sebagai akibat dari ketidaksesuaian kontrak.
Persiapan Produk
Tahap selanjutnya adalah menetapkan berbagai spesifikasi produk sesuai dengan kapasitas produksi serta kualitas yang telah disepakati.
Jadi begitulah empat opsi pembayaran yang banyak digunakan dalam bisnis ekspor-impor.
Pilih metode pembayaran yang paling sesuai dengan bisnis kamu saat memilih metode pembayaran ini. Semoga sukses.
FAQ
Di bawah ini kami telah merangkum beberapa pertanyaan yang sering di tanyakan tentang pembayaran ekspor, sebagai berikut:
Apa Itu TT Dalam Ekspor?
Dalam ekspor terdapat singkatan TT, yang memiliki kepanjangan telegraphic transer. TT ini sama seperti transfer antar bank pada umumnya, namun antar negara.
Kesimpulan
Metode pembayaran merupakan metode pembayaran yang digunakan oleh para pelaku usaha. Tunai, cicilan dengan uang muka, atau kredit semua pilihan.
Demikian artikel tentang mengenal jenis metode pembayaran ekspor, semoga artikel diatas dapat bermanfaat juga bisa membantu untuk kamu semua, dan jangan lupa untuk kunjungi kembali web kami.
