Manfaat Rasio Leverage Untuk Mengukur Financial Perusahaan

Makrufi.com – Seperti yang kita tahu Rasio Leverage sangat penting untuk sebuah perusahaan. Jika kamu belum mengetahui manfaat Rasio Leverage kamu dapat mengetahuinya pada artikel yang kami bahas di bawah ini.

Rasio Leverage dapat digunakan untuk mengukur dan memenuhi seluruh financial yang dimiliki oleh perusahaan, terdapat beberapa rumus rasio leverage dapat digunakan untuk menganalisis yang dimiliki perusahaan.

Rasio ini akan memberikan gambaran umum tentang struktur permodalan perusahaan, yang memungkinkan untuk menilai risiko hutang yang tidak tertagih.

Pengertian Rasio Leverage

Pengertian Rasio Leverage

Sebelum mengetahui manfaat rasio leverage, kamu perlu mengetahui pengertian Leverage yang merupakan keputusan struktur modal, yaitu apakah perusahaan akan menggunakan pembiayaan utang atau modal sendiri.

Sedangkan rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu perusahaan dibiayai dengan hutang.

Penggunaan hutang yang berlebihan, juga dikenal sebagai leverage ekstrim, dapat membahayakan kelangsungan hidup perusahaan di masa depan.

Ketika perusahaan berada di bawah leverage yang ekstrim, ia menjadi terjebak dalam beban utang yang tinggi, sehingga sulit untuk melepaskan beban utang.

Perusahaan harus menimbang berapa banyak hutang yang layak diambil dan sumber mana yang dapat digunakan untuk membayar hutang, keuntungan, atau aset.

Fungsi dan Manfaat Rasio Leverage

Jika perusahaan menggunakan rasio leverage dengan benar, akan ada banyak manfaat bagi perusahaan dan pemegang sahamnya dalam menghadapi semua kemungkinan hasil.

Rasio leverage akan memungkinkan perusahaan untuk menentukan kebijakan terbaik yang disesuaikan dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.

Beberapa fungsi dan manfaat rasio leverage adalah sebagai berikut:

Fungsi dan Manfaat Rasio Leverage

  1. Dapat digunakan untuk mengetahui posisi kemampuan perusahaan dalam membayarkan kewajiban kepada pihak kreditur ataupun kewajiban pembayaran dividen kepada para pemegang saham
  2. Dapat digunakan untuk menilai atau menganalisis keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap (asset tetap) dan modal
  3. Dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek maupaun jangka panjang yang bersifat tetap seperti angsuran pinjaman, termasuk di dalamnya bunga dan dendanya
  4. Dapat digunakan untuk menganalisis seberapa besar struktur aktiva perusahaan yang dibiayai oleh utang
  5. Dapat digunakan sebagai alat untuk menilai seberapa besar pengaruh utang yang dimiliki perusahaan terhadap pengelolaan aktiva perusahaan
  6. Dapat digunakan sebagai alat ukur dalam menghitung berapa bagian dari setiap modal sendiri yang nantinya dijadikan sebagai jaminan utang jangka panjang.
  7. Dapat dipergunakan untuk mengetahui berapa dana pinjaman yang akan jatuh tempo

Pengukuran Rasio Leverage

Setelah mengetahui manfaat rasio leverage, berikut pengukuran rasio leverage yaitu:

1. Debt to Total Asset Ratio (DAR)

Rasio Debt to Total Asset Ratio (DAR) juga dikenal sebagai rasio utang. Rasio utang memberikan perbandingan utang perusahaan dengan mengukur rasio total utang terhadap total aset (aset).

DAR dapat dirumuskan sebagai berikut :

Debt Ratio (DAR) = Total Liabilities (Utang)/Total Assets

2. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio (DER) mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya yang diukur dengan jumlah ekuitas (modal sendiri) yang digunakan untuk melunasi kewajiban/utang.

Pengukuran Rasio Leverage

Rasio DER dapat dirumuskan sebagai berikut:

DER = Total Liabilities (Utang) : Total Sharehlder’s Equity x 100%

Jika hasil perhitungan rasio DER menjadi lebih besar, hal ini menunjukkan bahwa kewajiban/utang perusahaan juga menjadi lebih besar. Dan sebaliknya.

Peningkatan hutang ini akan mempengaruhi tingkat laba bersih yang diterima pemegang saham, berimplikasi bahwa hutang/liabilitas perusahaan akan semakin mengurangi kemampuan perusahaan untuk membayarkan deviden kepada investornya.

3. Time Interest Earned (TIE) Ratio

Rasio ini juga disebut sebagai rasio kelipatan. Rasio waktu bunga yang diperoleh (TIE) memungkinkan perusahaan menilai kemampuannya untuk membayar bunga.

Selanjutnya rasio ini dapat digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui sejauh mana keuntungan perusahaan dapat ditekan tanpa perusahaan mengalami kesulitan keuangan.

Rasio TIE ini dapat diukur dengan rumus sebagai berikut :

TIE ratio = Earning Before Interest and Tax (EBIT)/Interest Expense

4. Fixed Charge Coverage Ratio (FCC Ratio)

Rasio penutupan beban tetap adalah nama lain dari Rasio FCC. Jika perusahaan memiliki hutang jangka panjang atau menyewakan aset berdasarkan kontrak sewa, rasio FCC dapat dihitung.

Rasio FCC akan memungkinkan perusahaan untuk menganalisis kemampuannya untuk menutupi biaya tetapnya, yang meliputi pembayaran dividen saham preferen, bunga, angsuran pinjaman, dan sewa.

Rasio FCC ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

FCC = EBIT + Beban Bunga + Kewajiban Sewa/Beban Bunga + Kewajiban Sewa

5. Long-term Debt to Equity Ratio (LTDtER)

Rasio LTDter ini adalah rasio utang terhadap ekuitas jangka panjang. Dengan membandingkan hutang jangka panjang dengan modal sendiri perusahaan.

Maka perusahaan dapat menentukan berapa rupiah dari setiap rupiah modal sendiri yang dapat dijadikan jaminan hutang jangka panjang dengan menggunakan perhitungan rasio LTDter ini.

Yang termasuk di dalam long term debt seperti obligasi dan sejenisnya. LTDtER ini dapat dirumuskan seperti berikut ini:

LTDtER = Long-Term Debt /Equity

Rasio leverage akan memungkinkan perusahaan untuk menentukan proporsi pendanaan perusahaan yang dibiayai dengan hutang.

Semakin besar proporsi leverage suatu perusahaan, semakin tergantung kondisi keuangan perusahaan pada krediturnya.

Perusahaan harus terus memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada publik tentang perusahaan keuangannya, terutama kepada kreditur dan calon investor.

Diharapkan kreditur atau investor lebih mengenal dan memahami perusahaan mengingat modal asing yang akan diberikan.

FAQ

Dibawah ini terdapat pertanyaan seputar rasio leverage, antara lain:

Bagaimana Jika Suatu Perusahaan Memiliki Rasio Leverage yang Tinggi?

Jika semakin besar rasio leverage, maka akan semakin besar juga risiko perushaan gagal masalah pembayaran kepada kreditur.

Kesimpulan

Leverage merupakan keputusan struktur modal, yaitu apakah perusahaan akan menggunakan pembiayaan utang atau modal sendiri.

Sedangkan rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu perusahaan dibiayai dengan hutang.

Demikian artikel tentang manfaat rasio leverage untuk mengukur financial perusahaan, semoga artikel di atas dapat bermanfaat dan membantu untuk kamu semua.

Cek Berita dan Artikel Makrufi.com Lainnya di Google News