Yuk Cek Sinopsis Film Lovely Man

Makrufi.com – Film Lovely Man yang menceritakan seorang wanita muda yang ingin bertemu ayahnya, yang ternyata ayahnya seorang waria. Yuk kita lihat sinopsis Film yang disutradarai oleh Teddy Soeriaatmadja. Beberapa kritikus menyorot salah satu film Indonesia yang dirilis pada tahun 2011.

Lovely Man yang menggambarkan kisah Cahaya, wanita muda yang sangat ingin bertemu dengan seorang ayah di Jakarta.

Dia telah mengatakan pada dirinya sendiri sejak awal bahwa jika dia mengalami kekecewaan, dia akan berjuang sendiri. Cahaya, sebaliknya, tidak berniat menemui ayahnya yang ternyata seorang waria.

Premis Sebuah Cerita yang Menarik

Ide cerita Lovely Man sangat orisinal, dan menarik. Pada dasarnya, tujuan dari film ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan hubungan ayah-anak.

Salah satu prinsip yang ditonjolkan dalam banyak film, baik lokal maupun internasional, adalah ‘masalah Ayah’.

Hubungan antara seorang ayah transgender dan putrinya, di sisi lain, adalah sebuah konsep baru yang mendekati kenyataan.

Banyak pria menikah yang ingin memiliki anak tidak dapat menggoyahkan identitas mereka sebagai pecinta sesama jenis, dan kecenderungan feminin mereka lebih kuat.

Teddy Soeriaatmadja tidak hanya mampu membangun cerita yang relevan secara organik, tetapi juga memiliki ide yang menarik.

Narasi dasar film ini sebenarnya cukup sederhana, dengan perjalanan Cahaya ke Jakarta untuk menemui ayahnya, Syaiful alias Ipuy.

Premis Sebuah Cerita yang Menarik

Kemudian kita akan melihat Ipuy yang sedang memiliki masalah pribadi lepas dari kunjungan anaknya yang tidak terduga. Cahaya juga ternyata tak lari ke Jakarta karena ingin bertemu dengan ayah saja.

Lovely Man merupakan film drama yang cukup didominasi dengan dialog yang bermakna antara ayah dan anak.

Mungkin sedikit kekurangannya adalah menulis dialog Ipuy yang masih generik sebagai sosok ayah, menasehati anaknya secara satu arah.

Konflik dan masalah sebagai bumbu dramatisir dimasukan dengan komposisi yang tepat.

Tidak kemudian mengeksploitasi drama bahagia maupun tragedi, Lovely Man akan meninggalkan perasaan manis getir pada akhir ceritanya.

Panorama Malam Jakarta

Cahaya dan Ipuy dalam “petualangan” mereka di malam yang sunyi di Jakarta selama 1 jam 16 menit.

Untuk mencapai arti yang sebenarnya, film ini menggunakan metode pembuatan cuplikan film mentah.

Secara konseptual mirip dengan film Before the Trilogy dan Ada Apa dengan Cinta 2, namun dengan dilema yang lebih serius dan narasi primer yang lebih berkembang dan kronologis.

Ketika Ipuy sedang diikuti oleh preman, misalnya, kamera tampak mengejarnya dan bergoyang tak menentu.

Namun, ada satu momen di mana Ipuy dan Cahaya sedang makan di toko dan kamera sangat terganggu, padahal mereka hanya duduk dan berbicara.

Lovely Man berlatar di Jakarta pada malam yang damai dan melankolis. Pemandangan panorama pasar malam dengan lampu warna-warni yang unik.

Serta area publik dengan lampu putih yang kontras dengan malam yang hitam, secara visual didominasi oleh rona oranye redup lampu kota.

Iringan musik latar yang ikonik, Clair de Lune oleh Debussy, mempertajam perasaan melankolis dan film sedih tersebut.

Karakteristik Ipuy dan Cahaya

Ipuy dan Cahaya mungkin menjadi salah satu karakter orisinal dan paling berkesan dalam sebuah film.

Dengan cara yang sama seperti yang dilakukan Mathlida dan Léon dalam film Léon: The Professional (1994).

Penggambaran sempurna Ipuy dan Cahaya dicapai dalam berbagai cara. Dalam gaun merah kecilnya yang ketat, bersama dengan sepatu warna yang sama, make-up tebal, dan wig.

Ipuy menonjol di setiap gambar. Dengan hijab putih, wajah Cahaya yang lugu sangat kontras.

Tidak hanya keduanya bertentangan secara diametris, tetapi mereka juga memiliki sifat yang berlawanan.

Namun, kita bisa melihat kedekatan antara anak kedua karakter ini dengan orang tuanya.

Meski berdandan feminin, Ipuy tetap bisa menjalankan menjalankan sebagai seorang ayah.

Donny Damara mampu mengeksplorasi sisi feminim dan genit Ipuy, namun tidak berlebihan.

Tubuh Ipuy mungkin terlihat seperti dirinya yang sebenarnya bahkan ketika dia tidak memakai kosmetik wanita.

Cahaya, di sisi lain, adalah karakter yang baik hati yang tak terduga muncul secara terbuka.

Dia mengaku baru lulus dari pesantren, yang membuat kami percaya dia akan dipersembahkan pada berbagai hal baru.

Pertemuan pertama Cahaya dengan menerima kemungkinan yang berbeda dalam hidup mungkin bertemu dan menerima ayah warianya.

Cahaya membombardir ayahnya dengan pertanyaan, menunjukkan minatnya, yang diikuti dengan timbal balik, menunjukkan kepadanya.

Alasan Menonton Cerita Transwomen di Film Lovely Man

Film Lovely Man karya Teddy Soeriaatmadja sudah tayang di layar lebar di Indonesia sejak tahun 2011.

Film ini mungkin meyakinkan kamu untuk menontonnya bukan hanya karena penasaran, tetapi juga karena alasan berikut:

Kisah yang Mengangkat Mengangkat Topik Terlarang

Seperti yang kamu ketahui, masyarakat Indonesia terus memperdebatkan waria, khususnya dalam 10 tahun terakhir.

Ternyata persepsi masyarakat terhadap hal-hal tersebut masih kurang baik hingga saat ini.

Teddy Soeriaatmadja, di sisi lain, memberanikan diri untuk menonjolkan sebuah cerita dengan isu-isu kontroversial.

Alhasil, menjadi keberaniannya patut diacungi jempol, dan Lovely Man (2011) salah satu film yang wajib kamu tonton.

Membuat Kamu Melihat Sesuatu dari Perspektif yang Berbeda

Film dapat membantu kamu memperluas pandangan kamu tentang suatu. Ini juga berlaku untuk film Lovely Man.

Kamu dapat memahami sudut pandangnya bahkan jika kamu tidak dikelilingi oleh wanita trans atau tidak pernah menjalin hubungan dengannya.

Kamu akan melihat bagaimana stereotip individu transgender yang mencari uang diabadikan melalui tekanan atau bahkan preferensi mereka sendiri.

Ketika kamu adalah yang lainnya, kamu memahami bahwa wanita trans juga manusia.

Penghargaan Film Lovely Man

Dibawah ini terdapat beberapa penghargaan film lovely man, antara lain:

  • Teddy Soeriaatmadja masuk ke Indonesia Film Academy Awards kategori Sutradara Terbaik (2013)
  • Teddy Soeriaatmadja masuk ke Indonesia Film Academy Awards kategori Skenario Terbaik (2013)
  • Donny Damara dinominasikan untuk Aktor Terbaik di Asian Film Awards di Hong Kong (2012)
  • Pemenang Film Terbaik Festival Film Internasional Tiburon (2012)
  • Teddy Soeriaatmadja masuk ke Sutradara Terbaik di Tiburon Winners International Film Festival (2012)
  • Donny Damara dinominasikan untuk kategori Aktor Pria Terbaik Penghargaan Film Indonesia (2012)
  • Raihanun masuk penghargaan Indonesian Film Awards kategori Pemeran Wanita Terbaik (2012)
  • Pemenang Festival Film LGBT Internasional di Tel Aviv untuk Fitur Narasi Internasional Terbaik (2012)

FAQ

Dibawah ini terdapat pertanyaan mengenai film lovely man, antara lain:

Film Lovely Man Tahun Berapa?

Film lovely man di rilis pada tanggal 10 Mei tahun 2012.

Kesimpulan

Film lovely man menggambarkan seorang wanita muda yang sangat ingin bertemu dengan ayahnya di Jakarta.

Narasi dasar film ini cukup sederhana, dengan perjalanan Cahaya ke Jakarta untuk menemui ayahnya, Syaiful alias Ipuy. Lovely Man berlatar di Jakarta pada malam yang damai dan melankolis.

Donny Damara mampu mengeksplorasi sisi genit Ipuy, namun tidak berlebihan. Film ini menggunakan metode pembuatan film rekaman mentah alih-alih teknik naratif tradisional.

Secara konseptual mirip dengan Before the Trilogy dan Ada Apa dengan Cinta 2. Film Lovely Man karya Teddy Soeriaatmadja sudah tayang di layar lebar di Indonesia sejak tahun 2011.

Film ini mungkin akan membujuk kamu untuk menyaksikannya bukan hanya karena penasaran, tapi juga untuk hal-hal berikut ini. alasan: kisah yang berani mengangkat topik terlarang.

Lovely Man (2011) telah memenangkan banyak penghargaan di dunia film nasional dan internasional.

Demikian artikel tentang film lovely man, semoga bermanfaat dan bisa membantu untuk kamu semua.

Cek Berita dan Artikel Makrufi.com Lainnya di Google News